Kepada Sang Pemimpin
Pemimpin !
Aku hampir lupa dengan kata ini
Mengapa?
Aku tak pandai mendefenisikannya
Namun, aku terus berusaha
Tapi ragaku lunglai, tenggorokanku kering
Bahkan aku tak mampu lagi berdiri dengan kakiku
Hey kau...
Pamerkan saja tahtamu
Tapi, beritahu aku dimana kau menyimpan madu untukku?
Aku butuh madu yang manis seperti janji manismu yang hanya sekedar simbol
Ketahuilah aku saat ini hancur
Peluklah aku